Sekarang pukul?

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 29 Maret 2016

wanita sholihah

 



Ia mutiara terindah dunia
Bunga terharum sepanjang masa
Ada cahaya di wajahnya
Betapa indah pesonanya
Bidadari bermata jeli pun cemburu padanya
Kelak, ia menjadi bidadari surga
Terindah dari yang ada

Bidadari yang kulitnya putih,
matanya jeli dan lebar,
rambutnya berkilai seperti sayap burung nasar
Kelembutannya seperti kelembutan kulit telur

Gadget belum bisa digantikan buku pelajaran

JAKARTA - Di zaman yang serba digital, anak sekolah kian akrab menggunakangadget sebagai media pembelajaran. Meski demikian, buku pelajaran diyakini belum bisa tergantikan dengan keberadaan gadget.
"Era digital memang mengubah industri grafika di Tanah Air, namun segmen penerbitan masih ada terutama buku pelajaran," ujar Ketua Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia (PGGI) Jimmy Juneanto dalam konferensi pers di Politeknik Negeri Media Kreatif di Jakarta, seperti dilansir Antara, Rabu (16/3/2016).
Dia mengatakan era digital membuat industri penerbitan mengalami penurunan mulai dari pemasangan iklan, sirkulasi koran, majalah, dan lain sebagainya. Bahkan, lanjut dia, banyak koran dan majalah yang terpaksa gulung tikar.
"Namun, ini bukan akhir dari industri grafika. Terbukti Indonesia masih menjadi tamu kehormatan di Book Fair yang diselenggarakan di Jerman, artinya buku yang topiknya menarik masih ada yang membaca. Sampai sekarang buku pelajaran juga belum tergantikan. Gadget masih belum bisa menggantikan buku pelajaran, butuh waktu sampai 10 tahun ke depan," paparnya.
Jimmy tidak menampik, trennya ke depan adalah buku pelajaran bisa diakses melalui gadget. Untuk mengatasi persoalan itu, sambung dia, pelaku industri grafika harus sering melakukan inovasi misalnya dengan seringnya mengganti kemasan untuk mendorong minat pembeli.
Sementara itu Wakil Direktur Bidang Kerjasama Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia), Misbach Fikrianto, mengatakan kampusnya mempunyai tanggung jawab untuk menghasilkan SDM yang terampil di industri grafika supaya Indonesia tak kalah bersaing.
Salah satu upayanya, ujar Misbach, dengan menyelenggarakan The International Conference NPES-ICC Color Management 2016 dengan tema Making A Future with Color Management. Di sini peserta bisa belajar dan memperdalam manajemen warna di industri grafika. Sedangkan mahasiswa Polimedia dipersiapkan SDM-nya agar siap terjun di dunia grafika dengan memberikan berbagai pelatihan, workshop, seminar, magang untuk mengasah kemampuan mereka.
(rfa)


sumber : http://news.okezone.com/read/2016/03/16/65/1337528/gadget-belum-bisa-gantikan-buku-pelajaran