Sekarang pukul?

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 02 Juni 2015

Buat Aku Tersenyum

Datanglah sayang, dan biarkan ku berbaring
Di pelukanmu, walaupun ‘tuk sejenak…
Usaplah dahiku dan ‘kan kukatakan semua

Reff:
Bila ku lelah tetaplah di sini
Jangan tinggalkan aku sendiri
Bila ku marah biarkanku bersandar
Jangan kau pergi untuk menghindar

Rasakan resahku dan buat aku tersenyum
Dengan canda tawamu, walaupun ‘tuk sekejap…
Kar’na hanya engkaulah yang sanggup redakan aku

Reff:
Kar’na engkaulah satu-satunya untukku
Dan pastikan kita selalu bersama
Kar’na dirimulah yang sanggup mengerti aku
Dalam susah ataupun senang…

Bridge:
Dapatkah engkau s’lalu menjagaku
Dan mampukah engkau mempertahankanku…
http://musiklib.org/Sheila_On_7-Buat_Aku_Tersenyum-Lirik_Lagu.htm

Senin, 01 Juni 2015

Jurnal Pendidikan Agama Islam

·         Judul Jurnal               : Konsep Khilafah dalam Islam dan Implikasinya Terhadap         Ranah Pilitik dan Hukum       

·         Penulis Jurnal            : Atha’ Fadlullah (mahasiswa S2 UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta)

·         Sumber Jurnal           : Buku Jurnal Islam Refleksi volume 8 no. 1 Januari 2008

          Islam merupakan agama universal, segala permasalahan dalam kehidupan sudah dibahas didalamnya. Salah satunya mengenai hakikat manusia dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist. Bahwasanya manusia diciptakan Allah swt sebagai khalifah di bumi, itulah hakikat yang sudah mutlak ada dalam diri manusia.
          Kata khalifah sendiri merupakan bentuk jamak dari kata khilafah  yang antara lain memiliki definisi imarah (memerintah) dan mengandung makna kasrah (banyak) serta pemimpin yang agung (al-sultan al-azim).
Penulis jurnal ini mengambil teori antara lain milik Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud, Syaikh Ismail al-Birusawi, dan Musthafa al-Maraghi. Dijelaskan bahwa khilafah memiliki fungsi untuk memperbaiki generasi sebelumnya menjadi generasi yang lebih baik ke depannya.
Permasalahan yang disoroti disini adalah pengaruh atau keterkaitan konsep kepemimpinan dalam islam terhadap politik dan hukum. Ditilik dari firman-firman Allah swt dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan secara tersurat mengenai kepemimpinan manusia dalam bidang politik dan hukum. Manusia hanya dituntut untuk membina interaksi antara manusia, sesama makhluk hidup, dan alam lingkungannya agar dapat hidup harmonis.
Sejatinya, kehidupan politik dan hukum di Indonesia saat ini memang sedang mengalami degradasi moral. Banyaknya praktik KKN mengakibatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah cenderung turun dan bahkan mengakibatkan masyarakat cenderung bersifat apatis.
Menyikapi fenomena tersebut, bapak Atha ini memberikan sumbangsih guna mengatasi masalah tersebut. Hal pertama yang harus kita ingat sebagai khilafah adalah kita ini memiliki ikatan perjanjian dengan Allah swt dan disisi lain kita juga memiliki perjanjian dengan masyarakat.
Seorang khilafah yang baik tentunya akan menaati ikatan tersebut yang kemudian diimplementasinya dapat diihat dari perilaku pemimpin yang adil, jujur, amanah, menepati janji, memiliki keberanian, kesabaran, kekuatan, kasih sayang, dapat mengendalikan diri dan memiliki rasa malu, serta bertaqwa pada Allah swt. Jika para khilafah di Indonesia, dan di dunia pada umumnya menanamkan sikap seperti yang telah diuraikan diatas, niscaya kehidupan politik dan hukum di Indonesia juga akan maju karena dipimpin oleh para khilafah yang sesuai dengan perintah Allah swt.
Pada akhirnya, sebagai penutup review ini, kritik dan saran yang dapat saya berikan adalah kajian materi dalam jurnal ini akan lebih baik lagi jika ditambah, terutama sumber-sumber dari tokoh asli Indonesia, baik itu ulama maupun sosok khilafah yang berintegritas. Alangkah lebih baik juga jika bunyi ayat yang menjadi landasan jurnal ini dituliskan, jadi tidak hanya kutipan surat dan ayatnya saja.



It’s Me

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU6zRx7LsSQZO0v9OchtsRgRBdEnO9G-2tLFy0qE2IGnX7WcF7yiziTBbRW1XZtS3WTSHwHMkAt-qdnOeNPHYHmW6s8C-8zeOpjdR1RGiyOvaLduSst57ODQPlRU2DrcrQHXteMAnG2V3N/s320/10950723_770550879699439_6569206515292409391_n.jpg

 Assalamu'alaikum...
Hallo, namaku Putri Anis Sakinah. Kalo kata orang tuaku sih artinya perempuan yang tenang, ya mungkin ini do'a orang tuaku agar aku menjadi wanita yang tenang, dan Alhamdulillah sekarang sudah terwujud ya bah, bukmuehehehehe :p Aku lahir Di Pekalongan, tanggal 23 Juni 1996 (eh btw bentar lagi loh, dan buat kamu iya kamu yang udah tau wajib banget ngasih kado hahaha). Oh iya gaes, pas aku kelas 1 SD semester 2 aku transmigrasi ke Desa Lowa Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang (tempat tinggalku sekarang) ini karena utusan dari abahku, ya namanya juga anak mau gimanapun juga harus ikut orang tua walaupun 

            Sebenarnya sedih harus ninggalin teman-temanku di pekalongan :(
Singkat ceritaaaaa, langsung ke zaman MTs aja ya gaes. Jadi gini gaes ceritanya, dulu pas MTs aku dipaksa "mondok" sama abah dan ibukku. Rasanya sedih pingin nangis banget tapi apalah dayaku hanya seorang anak yang mempunyai kewajiban untuk membahagiakan kedua orang tua. Akhirnya aku turutin aja, toh nanti kalo nggak betah bisa minta boyong(pindah).
Setelah aku diantarkan keluarga ke pesantren baruku yaitu Pondok Pesantren Al-Hikmah 2 Benda Sirampog Brebes Jawa Tengah, aku tiba-tiba merasa sangat tidak nyaman dengan tempat yang akan aku tinggali selama 3 tahun kedepan. Hampir setiap malam aku nangis karena belum betah dan pingin pulang. Yang aku rasakan saat itu, aku rindu perhatian dan kasih sayang ibuk dan abahku dirumah, nyesel banget pas dirumah aku selalu membuat mereka marah entah itu karena sifat marahku yang setiap keinginanku nggak diturutin oleh mereka aku memilih untuk membanting pintu kamar, saat itu rasanya aku ingin sekali meminta maaf dan memeluk mereka dalam-dalam tapi apalah dayaku, aku harus menunggu 2 minggu kedepan untuk bertemu dengan ibuk dan abahku.
Hari-hari pertama dipondok aku rasakan dengan penuh kesedihan, hampir setiap malam aku nangis dan pingin pulang. Saking rindunya, aku menulis tulisan di lemari "AKU NGGAK BETAH" tapi aku berfikir kembali, gimana kalo abah dan ibukku datang lalu melihat tulisan ini, apa aku tidak menambah kesedihan mereka? akhirnya aku memilih untuk menghapusnya dan menggantinya dengan tulisan "INGAT TUJUAN DARI RUMAH".
Aku suka bergaul dengan siapa saja, karena bagiku semua ciptaan Allah itu sama. Aku memiliki banyak teman baik di sana, pas kelas 1 MTs aku ditempatkan di komplek Al-Husain yang satu kamarnya berisi 60 santri.waduuuh nggak usah dibayangin kaya apa ya gaes, dan nggak usah nanya sempit apa nggak kalo tidur hahahaha. Emang sih sempit, tapi ya beginilah namanya juga dipondok kan kita dilatih untuk prihatin. Sebenerya sih aku udah disuruh pindah kamar karena gedungnya yang sudah mulai tua tapi aku selalu nolak karena bagiku teman-teman di kamar al-Husain adalah bukan sekedar teman, melainkan sahabat bahkan keluarga. Aku sayang mereka, karena dari mereka aku belajar arti kemandirian dan keprihatinan. Setelah naik kelas 2 MTs aku harus pindah kamar, asli deh ya aku bener-bener sedihhhh banget, giamana coba rasanya harus pisah dengan keluarga pertamaku di Al-Hikmah 2 ini :'(  Da aku mah apa atuh, cuma seorang santri yang nggak punya wewenang untuk menolak keputusan pengurus dan pengasuh. Akhirnya dengan berat hati aku pindah ke kamar USA (Ummu Sulaim Atas) No 5. Disana aku juga merasa nyaman yaa walaupun awalnya aku harus susah payah beradaptasi dengan teman-teman baru. Naik ke kelas 3 aku harus pindah kamar lagi dan lagi, tapi kali ini aku menerimanya dengan lapang dada. Aku dipindahkan ke kamar Aisyah Atas No 2. Disana aku tak perlu beradaptasi lagi, karena teman sekamarku kebanyakan anak kelas 3 semua bahkan juga ada teman satu kelas. Di kamar ini, aku benar-benar menemukan teman, sahabat bahkan keluarga yang sangat harmonis. Makan bareng, bercanda bareng, berangkat sekolah bareng pokoknya betah banget deh dikamar ini. Dan dari sini aku menemukan sahabat yang begitu sempurna, yang selalu ada ketika aku susah, yang selalu membangunkanku ketika aku terjatuh dan selalu memberikan semangat ketika aku kehilangan arah dan tujuan. Mereka adalah Jannah, Ni'mah, Fiki, Emi, Retno, Sri, Ijul, anet, Ndahun.
Oh iya, sebenernya masih banyak sekali ceritaku di Alhikmah yang belum aku ceritain disini. Intinya aku bahagia dan bersyukur bisa bertahan sealama 3 tahun di pondok yang penuh dengan peraturan :D
Kisah cinta? Ada sih banyak malah hahahaha, bahkan aku sempat mengagumi seseorang dengan diam selama aku dipondok dan semoga dia yang aku kagumi adalah seseorang yang bisa aku temui di lain waktu hehehehe :') pacaran? NGGAK!! Saat itu aku lebih memilih mencintai dalam diam hanya aku dan Allah saja yang tahu :)
Bersambung~


Operation Wedding


Hari Kamis kemarin (21/02/2013) seperti biasa @kofindo ngadain #KamisBioskop alias nonton bareng film Indonesia yang lagi tayang di bioskop. Pilihan kami jatuh kepada film Operation Wedding. Kenapa? Selain karena temanya yang rada-rada santai (komedi) deretan pemain muda yang ditampilkan di film ini juga lumayan bikin penasaran buat ditonton. Operation Wedding menyusun deretan pemain muda seperti Yuki Kato, Adipati Dolken, Kimberly Ryder yang dipasangkan dengan sang veteran, Bucek Deep.
Cerita bermula dari keluarga Laksamana Angkatan Laut Kardi (Bucek Deep) dan empat orang putrinya; si jutek Tara (Sylvia Fully), si fashionable Lira (Kimberly Ryder), si gagap Vera (Dahlia Poland) dan si bungsu-tomboi Windi (Yuki Kato).
Kehidupan di rumah Laskamana Kardi terbilang cukup disiplin dan pake gaya militer banget. Yah secara Pak Kardi adalah angkatan laut yang memilih pension dini.
Kedisiplinan di rumah itu digambarkan dengan betapa tegasnya aturan yang ditetapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mau pergi susah, mau pacaran susah dan yang paling sadis, tiap hari cuman Pak Kardi yang boleh anter jemput keempat putrinya. Hal ini juga yang bikin pacar-pacar Tara, Lira dan Vera gak ada yang berani mane ke rumah. Boro-boro mau maen, resiko ketahuan pacaran aja gede banget bray.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzYzyp-uiCakphMAS_TJ03Mq_Vj9DpoKuyuc_BG2xbYV3wDWQ7j063C1GHwIzedEyFC3VFnLbM5jrzfe1qFEUwLY5zZJXeaLwivLg1DJQGuqY_znuAaeDUyoJi1fo-MDWg7LhVMU7xxvve/s200/index.jpg

Konfilk batin bermula ketika Windi bertemu sama teman masa kecilnya, Rendi (Adipati Dolken) dan ternyata saling suka. Rendi yang masih muda dan belum berpengalaman berusaha membuktikan cintanya kepada Windi, dan berniat melamarnya.
Hal ini langsung aja ditolak sama Pak Kardi, apalagi ketiga kakak Windi belum ada yang nikah. Pak Kardi kemudian memberikan syarat kepada Winda dan Randi, mereka boleh menikah asalkan ketiga kakak Windi juga menikah.
Operasi pun dimulai, Windi dengan bantuan Lira, Tara dan Vera akhirnya menyusun rencana supaya pacar masing-masing mau melamar mereka. Gak cuma mau melamar, mereka harus mampu meyakinkan Pak Kardi yang emang KILLER ABIS dalam menghadapi calon menantunya. Mampukah Rendi bersama dengan Feri (Nino Fernandez), Beni (Christ Laurent) dan Herman (Junior Liem) menerima tantangan Pak Kardi untuk melamar dan membuktikan cintanya?
        Trus gimana akhir kisah Windi dan Rendi? Konflik di pertengahan film makin bikin kita sedikit geregetan dan susah nebak endingnya waktu Pak Kardi memergoki Rendi ada di kamar Tara sementara Tara ketahuan hamil gan!
Secara keseluruhan, menurut hemat gw (yang gak hemat-hemat amat), film Operation Wedding ini bukan termasuk film yang extraordinary luar biasa dan bikin jaw-dropping banget, bukan pula film yang membutuhkan special effek atau akting yang super duper dasyat sekelas Golden Globe, film ini masuk dalam film komedi and what can I say? Gw ketawa ngakak sepanjang film.
        Komedi khas Monty Tiwa yang ada di film ini sebagian berhasil biking gw ngakak (meskipun sebagian tetep garing sih). Adegan gagap antara Vera dan Herman cukup bikin warna dan LOL moment dalam film.
The best scene menurut gw waktu adegan kejar-kejaran pake mobil box bunga. Itu adegan sakit jiwa banget, sukses biking gw ngakak.

 sumber : http://kofindo.blogdetik.com/2013/02/24/review-film-operation-wedding/


Review Buku Psikologi Perkembangan Islami

DATA BUKU
jagrafindo Persada

 JumlahJumlah Halaman : 369

        Buku karangan Aliah B. Purwakania Hasan ini memang sangatlah bagus. Isinya sangat lengkap membahas secara detail mengenai psikologi perkembangan islami. Mulai dari paradigma dasar psikologi perkembangan islam; faktor hereditas dalam perkembangan; perkembangan prakelahiran; perkembangan fisik; perkembangan kognitif; perkembangan emosional; perkembangan sosial; perkembangan bahasa; perkembangan peran jenis kelamin; perkembangan moral; perkembangan spiritual; kematian dan kehidupan setalah mati.

        Penulis juga mengemukakan bahwa umat Islam memerlukan metode penelitian yang sesuai untuk mengembangkan psikologi dalam perspektif Islam. Untuk itu perlu dilihat ayat-ayat qauliyah dan kauniyah. Ayat qauliyah berasal dari al-Quran dan Hadis, sedangkan ayat kauniyah berasal dari pengamatan alam semesta. Pendekatan yang lebih pas untuk psikologi Islam adalah gabungan antara metodologi Tafsir al-Quran dan Hadis serta metode ilmu pengetahuan modern pada umumnya.

        Pendekatan yang dilakukan oleh penulis dalam menyampaikan pemikirannya tentang psikologi perkembangan islami ini bukanlah sebuah kritik maupun kecaman terhadap arus-arus psikologi yang memang telah mapan. Melainkan lebih kepada memberi wawasan Islam pada konsep-konsep psikologi kontemporer serta memanfaatkan hasil-hasil pemikiran ahli-ahli psikologi aliran kontemporer tersebut dalam usaha peningkatan kesejahteraan manusia, jika justru ditemukan hal-hal yang justru tidak sesuai, maka mari sama-sama kita memperbaikinya.

        Berangkat dari pengertian psikologi sebagai ilmu yang menelaah perilaku manusia, para ahli psikologi umumnya berpandangan bahwa kondisi ragawi, kualitas kejiwaan, dan situasi lingkungan merupakan penentu utama perilaku dan corak kepribadian manusia. Dalam hal ini unsur rohani tidak masuk hitungan, karena dianggap termasuk dimensi kejiwaan dan merupakan penghayatan subjektif semata. Di samping itu, filsafat manusia yang melandasi psikologi bercorak antroposentrisme di mana manusia ditempatkan sebagai pusat dari segala pegalaman dan segenap relasinya serta penentu utama segala peristiwa yang berkaitan dengan manusia dan kemanusiaan.

        Sampai akhir abad keduapuluh, terdapat empat aliran besar psikologi yakni Psikoanalisis, Perilaku (Behaviorisme), Humanistik, dan Transpersonal. Masing-masing aliran melihat manusia dari sudut pandang berbeda, dan dengan metodologi tertentu berhasil menentukan berbagai dimensi dan asas tentang kehidupan manusia, lalu membangun teori dan filsafat tentang manusia.

        Aliran Psikoanalisis yang dipelopori oleh Freud (1856 – 1939) berangkat dari pengalaman dengan para pasiennnya. Ia menemukan berbagai dimensi dan prinsip tentang manusia, kemudian menyususn teori yang sangat mendasar, majemuk, serta luas implikasinya dalam bidang ilmu-ilmu sosial, humaniora, filsafat, dan ilmu agama, serta memberikan inspirasi terhadap berbagai karya seni.

         Freud berpendapat bahwa kepribadian manusia terdiri atas tiga sistem yaitu Id (dorongan-dorongan biologis), Ego (kesadaran terhadap realitas kehidupan), dan Superego (kesadaran normatif) yang berinteraksi satu sama lain dan masing-masing memiliki fungsi dan mekanisme yang khusus. Id adalah berbagai potensi yang terbawa sejak lahir, insting dan nafsu primer, sumber energi psikis yang memberi daya kepada Ego dan Superego untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Selain dari itu, manusia juga memiliki tiga tingkatan kesadaran yaitu Alam Sadar (The Conscious), Alam Prasadar (The Preconscious), dan Alam Taksadar (The Unconscious). Psikoanalisis klasik dari Freud beranggapan bahwa perilaku manusia banyak dipengaruhi oleh Alam Taksadar dan dorongan-dorongan biologis (termasuk nafsu) yang selalu menuntut kenikmatan untuk segera dipenuhi. Dengan demikian, Psikoanalisis klasik beranggapan bahwa pada hakikatnya manusia adalah buruk, liar, kejam, sarat nafsu, egois dan sejenisnya yang berorientasi pada kenikmatan jasmani.
Aliran Perilaku (Behaviorisme) beranggapan bahwa manusia pada hakikatnya netral, baik buruknya perilaku seseorang dipengaruhi oleh situasi dan perlakuan yang dialaminya.

        Psikologi Perilaku memberikan sumbangan besar dengan ditemukannya asas-asas perubahan perilaku yang banyak digunakan dalam kegiatan pendidikan, psikoterapi, pembentukan kebiasaan, perubahan sikap, dan penertiban sosial melalui law enforcement.
        Dalam Psikologi Perkembangan, terdapat tiga aliran yang mempengaruhi perkembangan seseorang. Yaitu aliran Nativisme, dipelopori Arthur Schopenhauer (1788-1860), yang menitik beratkan pada pandangan bahwa peran sifat bawaan dan keturunan sebagai penentu perkembangan tingkah laku, persepsi tentang ruang dan waktu tergantung pada faktor-faktor alamiah atau pembawaan dari lahir.
        Aliran kedua adalah empirisme, yang dipelopori John Locke (1632-1704) menitik beratkan pandangannya pada peranan lingkungan sebagai penentu perkembangan tingkah laku. Ketiga, aliran Konvergensi, dipelopori William Stern (1871-1929) yang menggabungkan dua aliran di atas.
        Dalam konteks Islam, Nabi SAW menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan itu, antara lain:
        Pertama, faktor hereditas. Dalam sebuah hadits Nabi SAW menjelaskan tentang pengaruh ini: Seorang dari Bani Fazarah datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Istriku telah melahirkan anak berkulit hitam,” ia seakan-akan tidak mengakuinya. Rasulullah bersabda, “Apakah kamu memiliki unta?” Lelaki itu menjawab, “Ya.” Rasulullah bertanya, ”Apa warnanya?” Lelaki itu menjawab, ”Merah.” Rasulullah bertanya lagi, ”Apakah ada warna hitam pada unta itu?” Lelaki itu menjawab, “Sebenarnya kehitam-hitaman. Entah dari mana datangnya warna itu.” Rasulullah bersabda, “Mungkin karena faktor keturunan.” (HR. Ahmad). Dari hadits ini tergambar bahwa faktor hereditas mempengaruhi warna kulit seseorang, ciri-ciri fisik tidak harus diwarisi dari orangtuanya saja, tapi bisa juga dari nenek moyang. Sifat fisik inilah yang disebut sifat keturunan.

        Kedua, faktor lingkungan. Pengaruh lingkungan juga tak kalah penting. Nabi SAW menerangkan bagaimana pengaruh orangtua terhadap agama, moral, dan psikologis perkembangan anak: ”Tiadalah seorang anak itu dilahirkan kecuali dalam keadaan suci. Maka kedua orangtuanya yang menjadikannya Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. al-Bukhari)

         Ketiga, faktor ketentuan Allah. Dalam perspektif Islam, terdapat faktor ketentuan Allah yang juga sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan. Karena Allah memiliki kontrol penuh atas segalanya, dengan kekuatan dan pengaruh-Nya.
Faktor ketiga ini menjadi lebih signifikan dan dominan, karena ia yang memantau dan menjaga besarnya kekuatan alam, dan berpengaruh pada kehidupan dan perkembangan manusia.

        Menurut saya, buku ini dapat memperluas perspektif kita dalam memahami islam maupun ilmu Psikologi itu sendiri. Dengan perspektif yang lebih luas, tentunya makin banyak sisi yang dapat kita gali dan optimalkan dalam menyelesaikan berbagai tantangan kehidupan dan kemanusiaan yang ada pada zaman ini. Sangat cocok bagi mereka yang menaruh minat pada kajian-kajian islam, kajian ilmu-ilmu psikologi, maupun bagi mereka memang sudah berkecimpung dalam bidang psikologi ini (mahasiswa psikologi, dosen, psikolog, peneliti, dsb).

sumber : https://pamungkasbirawa.wordpress.com/2011/01/30/review-buku-psikologi-perkembangan-islam/