Review film “Hafalan sholat Delisa”
Film Hafalan Sholat Delisa adalah
sebuah kisah nyata di Aceh. Film ini bercerita tentang pendidikan islam yaitu
mengajarkan anak sholat. Film ini berdasarkan novel karya Tere Liye yang
bercerita tentang kehidupan sebuah keluarga bahagia yang didalamnya menanamkan
ajaran Islam. Keluarga yang terdiri dari Umi Salamah dan Abi Usman yang
dikaruniani empat putri yang cantik an sholehah meraka adalah Alisa Fatimah,
Alisa Zahra dan Alisa Aisyah (kembar) dan yang bungu adalah Alisa Delisa.
Setiap sholat, umi Salamah selalu
mengajarkan sholat berjama’ah dengan empat putrinya. Abi Usman bekerja sebagai
pelaut di salah satu kapal tanker perusahaan minyak asing. Awalnya sibungsu
Delisa paling susah untuk dibangunkan bangun shubuh, tapi lama-lama ia bisa
bangun lebih dulu dari pada kakaknya Aisyah. Dan setiap sholat jama’ah Aisyah
ditugasi oleh Umi Salamah untuk membaca bacaan sholat dengan keras agar Delisa
yang disebelahnya dapat mengikuti bacaan sholat itu. Umi Salamah biasa
memberikan haiah berupa kalung emas kepada putri-putrinya yang hafal bacaan
sholat dengan baik dan benar. Sebelum Delisa hafal bacaan sholat, umi Salamah
sudah membelikan kalung emas untuk Delisa sebagai hadiah untuknya.
Pada tanggal 26 Desember 2004, Delisa bangun
engan semangat sholat shubuhpun penuh dengan semangat bacaan sholatpun nyaris
sempurna. Umi Salamah ikut mengantar Delisa sekolah, satu persatu anak maju
mempraktikan sholat, tiba giliran Delisa. Delisa mempraktikan sholat sangat
khusyu’ tanpa mempedulikan apa yang terjadi disekitarnya. Padahal saat itu
sedang terjadi tsunami yang sangat besar tetapi delisa tetap khusyu’. Umi
Salamah memanggil Delisa tetapi dia tidak mendengarnya. Badan Delisa terasa
sakit, tetapi dia tetap melnjutkan sholat sampai selesai. Dua minggu tubuh
Delisa yang penuh dengan luka-luka terdampar tak berdaya dan ditemukan
tersangkut di semak-semak. Aisyah dan Zahra ditemukan sudah meninggal dunia dan
mayatnya berpelukan.
Saat itu pula Delisa belajar tegar
menghadaoi kenyataan. Dia ditinggal oleh Umi Salamah dan ketiga kakaknya. Ia
hidup dengan Abi Usman. Walaupun seperti itu Delisa tetap menghafalkan bacaan
sholat agar sempurna dan sholatnya khusyu’.
Film ini bercerita tentang
pendidikan Islam yang mana anak dituntut untuk menghafalkan bacaan sholat
dengan benar agar dapat sholat dengan khusyu’. Umi salamah juga memberikan
kalung emas sebagai hadiah untuk putri-putrinya yang berhasil menghafalkan
bacaan sholat dengan benar.
0 komentar:
Posting Komentar